Langsung ke konten utama

Penjelasan dan Tutorial Korelasi Antar Variabel - Bagian 1 (Hipotesis)

Hai, calon sarjana!

Korelasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih.

Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut Koefisien Korelasi. Besarnya antara -1 hingga 1


ARAH HUBUNGAN

a. Positif (Koefisien 0 s/d 1)
b. Negatif (Koefisien 0 s/d -1)
c. Nihil (Koefisien 0).

PEARSON CORRELATION

Digunakan untuk data interval & rasio
Terdiri dari dua variabel
1 Variabel X (Independen)
1 Variabel Y (dependen)
CONTOH
Judul: Hubungan antara IKLAN dengan PENJUALAN
Variabel X : Intensitas IKLAN (diukur dari belanja/pengeluaran iklan dalam satu bulan)
Variabel Y : volume PENJUALAN (diukur dari jumlah penjualan selama satu bulan)
Hipotesa:
H0: Tidak ada hubungan antara IKLAN dengan PENJUALAN
H1: Ada hubungan antara IKLAN dengan PENJUALAN

Sementara ini sobat calon sarjana telah berhasil membuat hipotesis atau dugaan sementara terhadap hubungan antara IKLAN dengan PENJUALAN. Kemudian pada Bagian 2 akan dijelaskan contoh proses analisis data di SPSSBagian 3 akan menjadi akhir yaitu interprestasi dari ouput analisisnya.

Demikian para calon sarjana, semoga penjelasan singkat mimin tentang uji normalitas ini bermanfaat.


Salam sarjana!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Rumus Besar Sampel Minimal Slovin 1960

Q & A : Cara Menghitung Rumus Slovin Besar Sampel Minimal Rumus Slovin itu apa? Hai, calon sarjana! Rumus Slovin adalah sebuah rumus untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam penelitian survey dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi. Notasi Rumus Slovin bagaimana min? Rumus Slovin dapat dilihat berdasarkan notasi sebagai berikut: Dari notasi diatas, n adalah jumlah atau besar sampel minimal, nilai N adalah populasi pengamatan sedangkan nilai e adalah error margin . Biasanya peneliti dapat mengatur error margin yang diinginkan.  Misalnya sebuah penelitian dengan derajat kepercayaan 90%, maka tingkat kesalahan adalah 10%. Sehingga peneliti dapat menentukan batas minimal

Cara Mengolah Data Menggunakan SPSS : Bagian 1

Q & A : Manfaat SPSS Apa Aja? SPSS itu apa? Hai, calon sarjana! SPSS adalah sebuah program aplikasi analisis statistik. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi satu unit analisis sedangkan variable berisi informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus. Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki output sesuai dengan kebutuhan.  Lalu Cara Menggunakan SPSS nya bagaimana min? Oke, mari mengenal SPSS lebih dalam ;) 1) Buka SPSS, kalau belum punya SPSS silahkan WA mimin di 081-231-780-503 , mimin pakai  IBM SPSS Statistics 20 2) Lalu muncul tampilan seperti ini:

Cara Melakukan Uji Normalitas / Normality Test di SPSS 20

Q & A : Uji Normalitas atau Normality Test di SPSS Uji Normalitas itu apa? Hai, calon sarjana! Singkatnya, Uji Normalitas adalah sebuah uji untuk menilai sebaran data berdistribusi normal ataukah tidak.  Berdasarkan pakar statistik, sebaran data dengan lebih dari 30 pengamatan atau lebih dari 30 baris (n > 30) seharusnya cenderung berdistribusi normal. Namun untuk pembuktian suatu data benar-benar memiliki kecenderungan berdistribusi normal, biasanya pembimbing atau dosen merekomendasikan kita sebagai peneliti untuk melakukan uji normalitas. Karena kadang data dengan 30 pengamatan bisa saja tidak berdistribusi normal , demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal , untuk itu perlu suatu pembuktian. Lalu Cara Uji Normalitas di SPSS bagaimana min? 1)  Buka SPSS, kalau belum punya SPSS silahkan WA mimin di 081-231-780-503 , mimin pakai IBM SPSS Statistics 20 2)  Silahkan masukkan data seperti ini: