Langsung ke konten utama

Cara Mengolah Data Menggunakan SPSS : Bagian 1

Q & A : Manfaat SPSS Apa Aja?

SPSS itu apa?

Hai, calon sarjana!
SPSS adalah sebuah program aplikasi analisis statistik. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.

SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi satu unit analisis sedangkan variable berisi informasi yang dikumpulkan dari masing-masing kasus.

Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. 

Lalu Cara Menggunakan SPSS nya bagaimana min?

Oke, mari mengenal SPSS lebih dalam ;)
1) Buka SPSS, kalau belum punya SPSS silahkan WA mimin di 081-231-780-503 , mimin pakai IBM SPSS Statistics 20

2) Lalu muncul tampilan seperti ini:

Di pojok kiri bawah terdapat keterangan bahwa kita sedang membuka lembar Data View. Data view itu ibarat Worksheet atau lembar kerja, mirip dengan worksheet excel. 

Selain itu ada Variable View yang berperan sebagai definisi operasional variabel. Setelah Variable View diklik maka akan muncul seperti ini:

3) Pada tampilan Variable View terdapat 11 kolom. 11 kolom itu digunakan dalam menjelaskan variabel yang digunakan dalam analisis. Selanjutnya kita lansung praktek aja dengan data coba1 ya!. Setelah download datanya disini lalu masukkan datanya ke SPSS menjadi seperti ini: 



Jangan lupa ubah Kolom VAR00001 menjadi Y dan VAR00002 menjadi X1 dengan klik Variable View. Klik baris pertama pada kolom Name kemudian isi dengan Y dan klik baris kedua pada kolom Name kemudian isi dengan X1. Pada baris pertama dan kedua kolom Measure yang awalnya Unknown dapat diklik dan diganti dengan Scale .

Jadinya seperti ini:

Sementara ini sobat calon sarjana telah berhasil mempersiapkan data (pre-analysis). Kemudian pada Bagian 2 akan dijelaskan contoh proses analisis data coba1. Bagian 3 akan menjadi akhir yaitu interprestasi dari ouput analisisnya.

Demikian para calon sarjana, semoga penjelasan singkat mimin tentang uji normalitas ini bermanfaat.


Salam sarjana!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Rumus Besar Sampel Minimal Slovin 1960

Q & A : Cara Menghitung Rumus Slovin Besar Sampel Minimal Rumus Slovin itu apa? Hai, calon sarjana! Rumus Slovin adalah sebuah rumus untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam penelitian survey dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi. Notasi Rumus Slovin bagaimana min? Rumus Slovin dapat dilihat berdasarkan notasi sebagai berikut: Dari notasi diatas, n adalah jumlah atau besar sampel minimal, nilai N adalah populasi pengamatan sedangkan nilai e adalah error margin . Biasanya peneliti dapat mengatur error margin yang diinginkan.  Misalnya sebuah penelitian dengan derajat kepercayaan 90%, maka tingkat kesalahan adalah 10%. Sehingga peneliti dapat menentukan batas minimal

Cara Melakukan Uji Normalitas / Normality Test di SPSS 20

Q & A : Uji Normalitas atau Normality Test di SPSS Uji Normalitas itu apa? Hai, calon sarjana! Singkatnya, Uji Normalitas adalah sebuah uji untuk menilai sebaran data berdistribusi normal ataukah tidak.  Berdasarkan pakar statistik, sebaran data dengan lebih dari 30 pengamatan atau lebih dari 30 baris (n > 30) seharusnya cenderung berdistribusi normal. Namun untuk pembuktian suatu data benar-benar memiliki kecenderungan berdistribusi normal, biasanya pembimbing atau dosen merekomendasikan kita sebagai peneliti untuk melakukan uji normalitas. Karena kadang data dengan 30 pengamatan bisa saja tidak berdistribusi normal , demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal , untuk itu perlu suatu pembuktian. Lalu Cara Uji Normalitas di SPSS bagaimana min? 1)  Buka SPSS, kalau belum punya SPSS silahkan WA mimin di 081-231-780-503 , mimin pakai IBM SPSS Statistics 20 2)  Silahkan masukkan data seperti ini: